Selasa, 10 Januari 2017

Dongeng KANCIL MELAWAN SINGA



KANCIL MELAWAN SINGA

Di tepi sebuah hutan yang indah, tinggallah seekor kancil yang pintar. Ketika kancil sedang sendiri,datanglah temannya,seekor kura-kura,menghampirinya. “Hai kecil temanku. Apalah kamu ingin pergi memancing di sungai bersamaku hari ini?”
“untuk menuju sungai kita harus berjalan melewati hujan, bukan? Baiklah kala begitu, ayo kita pergi jabab kancil senang. Kancil pun setuju dan kemudian mereka berangkat menuju sengai bersama-sama. Ditengah perjalanan menuju sungai, mereka berjumpa dengan seekor rubah. Kancil pun mengajaknya untuk memancing bersama. “Hai rubah,kami akan pergi ke sungai untuk memancing. Apakah kamu ingin ikut?” Tanya kancil.
“Waaaah, jika ingin perggi ke sungai, kalian jangan melewati hutan itu temen,” kata rubah memperingatkan mereka. Kemudian rubah menceritakan kepada kancil dn kura-kura bahawa dia baru saja bertemu dengan penguasa hutan dan hamper mangsa olehnya.
Meskipun demikian, akhirnya mereka bertiga memberanikan diri berjalan melewati hutan. Saat melewati hutan,tiba-tiba muncullah singa si penguasa gutan penguasa hutan dihadapan mereka dan berkata, Uuuuum.. mau kemana kalian?” Mereka bertiga gemetar ketakutan dihadapan singa yang gagah dan kuat tersebut. Namun, tiba-tiba si kancil memiliki ide yang cemerlang. “Wahai singa,siapakah yang paling kuat di dalam hutan ini?” Tanya kancil kepada singa. “Tentu saja aku!” jawab singa marah
“Ah,yang benar? Aku rasa ada yang lebih kuat darimu singa, ikutlah denganku ke sungai, aku akan menunjukannya kepadamu,” kata kancil dengan penuh percaya diri. Merasa diejek oleh kancil, singa menjadi marah. Namun karena penasaran, akhirnya singa jatuh kedalam perangkap kancil dan mengikutinya ke sungai. Sesampainya di tepi sungai,si kancil berkata, “Lihatlah kedalam sungai itu, menurutku dial ah yang lebih kuat darimu.” Dengan rasa penasaran,singa lalu melihat kedalam sungai dan melihat bayangan seekor singa yang gagah dihadapannya. Singa menjadi sangat marah, dan seketika itu juga ia langsung menyerang bayangan tersebut. Namun ternyata yang ia terkam hanyalah air. Singa baru menyadari bahwa itu hanyalah bayangannya sendiri. Namun semua sudah terlambat,karena sekarang tubuhnya tenggelam dan sudah terbawa dengan air sungai.
Inilah balasan untuk makluk sombong dan selalu merasa paling kuat. Akhirnya kancil dan teman-temannya bisa memancing di sungai itu dengan gembira. 




















Dongeng KURA-KURA dan BANGAU



KURA-KURA dan BANGAU

Pada zaman dahulu di sebuah danau yang indah, hiduplah sekelompok burung bangau. Mereka bersahabat dengan seekor kura-kura yang juga tinggal di danau tersebut. Pada suatu ketika, musim kemarau datang dan membuat air danau semakin surut dan akhirnya mengering. Para bangau pun mulai gelisah,  sehingga mereka berpikir untuk pergi meninggalkan danau tersebuty dan mencari air ketempat lain.
Dengan perasaan sedih, para bangau pun berpamitan kepada kura-kura, kami akan pergi untuk mencari sumber air yang lain,” kata para bangau. Kura-kura pun menangis mendengar sahabatnya akan pergi. “Kenapa kalian tega meninggalkan aku? Kita telah bertahun-tahun hidup bersama disini di danau ini,”kata kura-kura.
“Sebenarnya kami ingin mengajakmu, tapi kamu tidak punya sayap untuk terbang bersama kami,”para bangau menjawab. Si kura-kura lalu berfikir untuk mencari cara agar dapat terbang bersama para bangau. “Ahaaa….aku punya ide! Carikan aku sebatang kayu yang panjang dan kuat,”kata si kura-kura.
Akhirnya para bangau itu pun mencari batang kayu dan memberikannya kepada kura-kura.”untuk apa batang kayu ini?”Tanya bangau. “Begini, kalian berdua gigit ujung masing-masing kayu ini dengan paruh kalian, dan aku akan mengigit bagian tengahnya,”si kura-kura menjelaskan. Para bangau pun sepertinya mengerti ide dari si kura-kura. “Baiklah, kita akan mencoba, tapi kamu harus berjanji untuk tidak berjanji untuk tidak berbicara saat kita trerbang,”kata para bangau memperingatkan kura-kura. Kura-kura menyetujuinya dan akhirnya mereka pun bisa terbang bersama-sama.
Ketika mereka terbang melintasi hutan, sekawanan monyet tertawa terbahak-bahak melihat apa yang sedang di lakukan kura-kura dan bangau. Merasa diejek oleh para monyet, kura-kura pun marah dan mencoba mengeluarkan kata-kata. Akan tertapi, ketika kura-kura membuka mulutnya, gigitan ke kayu itu lepas dan tubuh kura-kura akhirnya jatuh ke tanah. Para bangau pun tetep melanjutkan perjalanan mereka dan terbang meninggalkan kura-kura. (TAMAT)
DAFTAR PUSTAKA
Arochman,Rofik.2013.seri dongeng bintang.Bandung:MAP PLUS Bandung

Dongeng JARUM EMAS



JARUM EMAS

Pada zaman dahulu ada dua sahabat, yaitu seekor burung elang dan seekor ayam jantan. Meraka hidup rukun dan selalu tolong menolong. Setiapharinya, keduanya mencari makan bersama-sama.
Pada suatu hari, tiba-tiba datang seekor serigala menyerang keduanya. Burung elang pun melompat terbang dan ayam jantan lari dan berusaha bersembunyi di celah batu. Serigala pun mengejar ayam jantan itu, tapi sang elang mencoba menolong sang ayam jantan dengan menerkam punggung serigala dengan cakaran nya. Serigala pun meraung kesakitan lalu pergi. Setelah semua aman, Ayam jantan kemudian keluar dari persembunyiannya. “Terimakasih elang, engkau telah menyelamatkanku. Hey elang, aku heran kenapa engkau dapat terbang tinggi. Bukankah kita sama-sama burung?”Tanya ayam jantan.
“Dulu aku juga tidak dapat terbang. Namun, setelah aku menjahit kedua sayapku dengan jarum emas ini, aku menjadi ringan dan dapat terbang,”jawab elang. “kalau begitu, bolehkah aku meminjam jarum emas iytu?” kata ayam.
Elang berpikir sejenak, kemudian berkata,”Boleh, tapi kau harus berjanji  tidak akan meminjamkan jarum itu kepada siapapun, dan jaqngan sampai hilang.”Ayam jantan mengganguk menyanggupi dan Burung elang pun menyerahkan jarum emas itu kepada ayam jantan. Sesampainya di rumah, ayam jantan pun menjahit sayapnya. Namun, belum selesai menjahit, ayam jantan langsung mengepakkan sayapnya dan melompat ke atas pagar. Kukuruyuuuuuuuk, aku bisa terbang!” teriaknya gembira.
Ayam jantan itu rupanya diperlihatkan oleh ayam betina yang kebetulan lewat disitu. “Bagaimanakah engkau bisa terbang?” Tanya ayam betina. “Aku menjahit sayapku dengan jarum emas ini,” jawab ayam jantan. Ternyata ayam betina juga ingin terbang.”Bolegh aku pinjam jarum emas itu?” Tanya ayam betina lagi. “Pakailah, dan setelah itu lompatlah disisiku,”ayam jantan menjawab. Ayam betina cepat-cepat menjahit sayapnya dan berkotek dengan sombong disamping ayam jantan. Jarum emas tersebut ditinggalkan di atas tanah dan kemudian hilang terselip dedaunan kering. Saat ayam jantan menanyakan soal jarum emas, ayam betina kagget karena jarum tersebut telah hilang.
Kedua ayam itu akhirnya sibuk mecari jarum emas. Ayam jantan sedih karena merasa bersalah telah meminjamkan jarum emas tersebut pada ayam betina. Keesokan harinya burung elang pun datang dan berkata,”wah pagi-pagi sudah mecakar-cakar tanah. Bagaimana sekarang, apakah engkau sudah dapat terbang?” dengan nada sedih, ayam jantan menjawab.”Aku hanya dapat melompat setinggi pagar, dan aku minta maaf jarum emasmu telah hilang.”
Mendengar jawaban tersebut, burung elang pun marah,”Apa!? Engkau tidak menuruti kata-kataku dan telah ingkar janji! Aku tidak mau bersahabat denganmu lagi!” Merasa kecewa, burung  elang pun akhirnya terbang pergi. Ketika anak-anak ayam sedang bermain diluar,burung elang pun terbang menyambar salah satu anak ayam. Namun,anak ayam itu berhasil di selamatkan oleh ayam betina. “Jangan ambil anakku,” kata ayam betina. “Apakah kalian sudah menemukan jarum emas milikku?”Tanya burung elang sambil berteriak.” Belum, tapi kami harap kau tidak menyambar anak-anak kami,”jawab ayam jantan.
“Tidaaaaaaaaaak!” burung elang pun semakin keras teriakannya sambil pergi. Mulai saat itu, ayam dan elang pun salingbermusuhan karena jarum emas tersenut. (TAMAT)  










DAFTAR PUSTAKA
Arochman,Rofik.2013.seri dongeng bintang.Bandung:MAP PLUS Bandung